Assalamualaikum..
Kembali lagi dengan cerita pengalaman saya berikutnya, kali ini saya bercerita sedikit ada kisah mistisnya, silahkan percaya atau tidak hehehe tapi ini benar yang saya alami bersama-rekan satu kelompok pendaki saat dalam perjalanan, saat mencari posko , saat menanjak, saat di puncak dan saat akan turun hehehe semua bakal saya ceritakan, bagi yang ingin tahu ceritanya, silahkan baca sampai habis... "gratisssss gak bayar loh !!! "
ok sedikit saya jelaskan tentang Gunung Talamau, gunung ini berlokasi di Kab. Pasaman Barat Prov. Sumatera Barat , merupakan gunung tertinggi di Sumatera Barat dengan ketinggian 2.982 mdpl, dan merupakan gunung terbersih di Sumatera Barat, di Gunung Talamau ini jika telah sampai di bagian puncaknya yaitu puncak Rajawali, maka kita bisa melihat 13 Talaga yang ada dibawahnya, jika cuaca cerah maka kita bisa melihat Gunung Talang, Gunung Merapi dan Gunung Singgalang..
Setelah penjelasan sedikit tentang Gunung Talamau, maka saya langsung saya bercerita dimulai keberangkatan dari Padang menuju ke Pasaman Barat, menurut perkiraan saya jaraknya kuang lebih 300KM.
Pada 19.00 malah hari, saya berkumpul bersama rekan-rekan yang di kos Putra , disana sudah ada 4 rekan yang lain yang sudah menunggu dan sedang bekemas yaitu Hari, Bayu, Tori,dan Ade tidak lama kemudian packing selesai dan kami menuju ke teman kos cewek yaitu Dina dan Tia.
Setelah semua rekan lengkap kami bergerak menuju ke arah perbatasan kota Padang, pada malam hari sekitar pukul 20.00, dan saat di perjalanan Bayu mampir ke tempat saudara dulu di sekitar kampus Universitas Negeri Padang suasana gelap karena lampu mati, saat itu bayu akan menggambil digital camera hmmmm gak lengkap kalau jalan-jalan gak ada dokumentasinya kan hehehe setelah digital camera dibawa oleh Bayu maka, kami lanjutkan perjalanan lagi, tidak jauh dari rumah kos teman Bayu tadi sekitar 5 menit , hmmm Bayu memberhentikan sepeda motor nya, dan merasa aneh dengan sendal yang dipakai dikakinya, hmmm Waaah !!! ternyata setelah diperhatiin sendal Bayu sebelah ketukar hehehe Ya udahh,, kami nunggu si Bayu balik ke kos teman nya lagi, heheh waktu sudah menunjukkan pukul 21.00 kami masih berada di batas kota Padang, perjalanan masih jauh hehehehehe okee Bayu sudah datang, kita jalan lagi menuju ke arah Kota Pariaman.
Setelah hampir jam 22.00 , sudah seperempat perjalanan kami bertemu dengan hujan yang deras, yahhh...
karena kami semua menggunakan motor, jadi diputuskan untuk berhenti dahulu sampai cuaca lumayan reda, kami menunggu hujan reda sambil membuat kopi hangat hehehe jam sudah menunjukkan pukul 22.40 , setelah itu cuaca sudah mulai reda, kami bersiap-siap lagi untuk melanjutkan kembali, dan diperjalanan tidak lama cuaca kembali hujan sekaligus ban sepeda motor Putra ada kendala, jadi kami berhenti didekat bengkel motor sambil menunggu hujan reda.
Setelah jam 23..30 cuaca kembali reda, kami melanjutkan kembali perjalanan dengan cepat, sekitar 1 jam perjalan kami bertemu hujan kembali, kami berhenti sejenak, dan tidak lama kemudian hujan reda, kami bergerak dengan cepat mumpung jalanan sepi, saat itu sudah menunjukan pukul 01.00 pagi , setelah setengah perjalanan kami mencari warung makanan saya lupa nama daerhanya dimana, hhmm akhirnya kami berhenti sejenak untuk berisirahat makan , berbincang-bincang dengan pemilik warung, dan kami mendapatkan info bahwa jaraknya sekitar 2 jam lagi...hehehe lumayan jauh, Ok kami selesai makan jam 01.30 , kami lanjutkan perjalanan dengan sangat cepat tanpa berhenti-henti lagi heheh "karena sudah gak kelaparan lagi mungkin ya hehehe"
Setelah 2 jam perjalanan, jam menunjukkan pukul 03.30, kami sampai di rumah Bayu , kami menginap di rumah Bayu, dan esokan harinya kami baru berangkat ke Desa Pinaga tempat Posko pendaftaran para pendaki Gunung Talamau..zzzzzz (kami tidur)
Pagi harinya jam 08.00 kami bersiap-siap untuk menuju desa tersebut, sekitar 2 jam perjalanan kami memasuki daerah posko pendaftaran , kami bertanya-tanya sama penduduk sekitar ternyata Posko yang kami cari tersebut bernama KPA Pelangi, setelah jam 11.00 kami sampai di tempat tersebut, syukurlah kami disambut sama bapak dan istri yang ada di rumah posko tersebut, bapak ersebut biasanya di panggil Buya...
kami dipersilahkan untuk beristirahat dahulu, dan nanti berangkat setelah zohor sekitar jam 1 ujar Buya,..
OK kami beristirahat dan tidur sejenak zzzzzz....
tidak lama kemudiaan posko tersebut ke datangan artis ,
heii bangun ini ada arti yang akan datang, mau melihat posko kita !! ujar pak buya ,
hmm ok kami semua bangun,!!
saya sendiri binggung sambil berpikir, ini nama artisnya siapa ya?
main sinetron dimana ya?
hahaha karena kami binggung, akhirnya pak Buya memperkenalkan diri artis tersebut hmmm ini bla bla bla driii jakarta (saya lupa namanya siapa hahah) ternyata artis nya itu, istri dari pemeran film Wiro Sableng hahaha, pantesan kami tidak mengenalnya heheh ternyata ISTRInya
(kami menahan tawa)
tidak lama kemudian artis tersebut pergi, dan kami bersiap-siap untuk dijemput dengan sebuah mobil yang akan menggantar kan kita sampai ke desa Pinaga, dan sebelumnya Pak Buya memeriksa ketersedian stock makanan kami, perlengkapan kami dan lain-lain
kami membawa beras sekitar 8 kantong plastik, 10 buah mie, 2 bungkus Sosis, 2 Bungkus nugget bakso, Kopi, Gula, Teh, sereal energen, makanan ringan, dan lain-lain , pokoknya semua konsumsi kami banyak dan menurut analisa kami cukup untuk 3 hari selama pendakian.
Tetapi disini terjadi konflik, Pak Buya tidak mengizinkan kita berangkat hari ini, beralasan karena stock konsumsi nya kurang, dia menyarakan untuk membeli beberapa konsumsi lagi, seperti dia menyuruh membeli 1 kardus mie instan lagi , untuk 8 orang selama 3 hari dia menyarankan seperti itu, tetapi saat itu rekan saya Bayu menyanggahnya bahwa, untuk konsumsi nanti kami tidak akan memakan mie saja pak, kami juga akan makan sosis,bakso dan lain lain, trus bapak Buya ini menjawab kamu jangan membantah saya, saya sudah sering mendaki ke atas sana, konsumsi kalian ini tidak cukup nanti kalian kelaparan.
Setelah permasalahn konsumsi di bahas, pak Buya membahas tentang harga tiket pendakian, sewa parkir motor, dan sewa jasa mobil . Diantaranya untuk tiket pendakian sekitar 25.000/orang + 10.000/motor + 150.000/sewa mobil + seorang guide (3 bungkus rokok sehari), disini kami semua kebinggungan karena dari awal kami mendapat informasi bahwa harga tiket hanya 10.000/org dan harga parkir motor serta sewa mobil yang tidak sesuai dengan persedian kami sebelumnya. Akhirnya kami berunding kembali, bagaimana solusinya? untuk menambah konsumsi kita tidak ada uang lagi, dan selintas terpikir kalau kita balik lagi ke Padang, akan terasa sia sia, karena kita juga sudah jauh - jauh datang kesini " ujar salah satu rekan kami ...
Jam sudah menunjukan pukul 14.00, kami menjawab saran dari pak buya tersebut masalah konsumsi, Putra menyampaikan bahwa " kami akan tetap mendaki dengan tanpa guide pendamping dan konsumsi yang kami punya pak, walaupun tidak sampai puncak , nanti jika konsumsi kami kehabisan, kami akan kembali turun ke bawah lagi !!!
dan tidak pikir panjang Pak Buya menyetujui,
setelah itu masalah uang masuk, sewa menyewa akhir kami dibantu oleh beberapa bemuda yang awalnya disuruh untuk membawakan barang-barang kami sampai ketempat parkir motor, kami diberi kemudahan hanya membayar 10.000 tiket masuk dan uang sewa mobil 100.000 trus untuk parkir motor tidak bayar, itu ujar salah satu pemuda yang membantu kami, akhirnya kami di bawa menuju ke tempat parkir motor sekitar 10 menit, kami sampai dan lanjutkan perjalanan kembali menuju Desa Pinaga salah satu jalur masuk untuk Gunung Talang, jaraknya lumayan jauh sekitar 12 KM selamat 20 menit , kami di antar dengan mobil sewaan tadi, sambil berbincang-bincang di mobil membahas pemasalahan tadi, pemuda tersebut menyampaikan itu sebenarnya tidak ada memungut biaya-biaya, itu hanya akal-akalan si Buya aja biar mendapat untung, kami pun terkejut mendengar ungkapan tersebut..
Tidak lama kemudian kami sampai, dan mobil pun tidak bisa melanjutkan perjalan lagi karena batas pengantarannya sampai situ dan kami pun turun , mengucapkan terimakasih dan bertukar no hp, jika ada kendala silahkan telpon aja langsung dan jika sudah mau turun telpon aja, kami akan jemput lagi, " ujar salah satu pemuda..kami berpisah dan bersiap untuk mendaki, penampakan Gunung Talamau jelas terlihat oleh pandangan kami, berikut penampakannya heheh
Kami berdoa dan melanjutkan perjalanan , jam menunjukkan pukul 14.30.
kami berjalan , menunduk , melewati lahan sawit warga sekitar, kami melewati anak sungai, sekitar 1 jam perjalanan, kami mulai menemukan tranck menanjak sekitar kemiringan 30 - 45 derajat , tidak lama setelah itu kami bertemu tempat penampakannya seperti rumah yang sudah tidak dihuni , saya mengira bahwa ini yang merupak camp yang pertama bernama Harimau Campo, tetapi anehnya camp ini seperti tidak terurus , dengan keraguan kami mencoba menelpon pemuda didesa tadi, dan kami diberitahu bahwa rumah yang kami kira camp pertama tersebut bukan Harimau Campo, melainkan rumah kosong para petani dan kami diberitahu bahwa Harimau Campo tidak jauh dari pondok tua tersebut, tanpa pikir panjang mendengar informasi tersebut kami langsung jalan mengikuti jalan setapak, tidak lama kemudian kami melihat pondok rumah yang bagus, ternyata ini camp pertama Harimau Camp yang kami cari, kami disini melihat peta perjalanan yang sudah dipajang didinding, silahkan lihat penampakannya
Kami beristirahat sejenak, menambah pasokan air minum disini, tidak lama sekitar 30 menit kami lanjutkan lagi perjalanan, kami melewati lahan sawit , dan titik air terjun di bagian bawah, tapi karena kami sudah terlambat memulai perjalanan kami tidak sempat ke air terjun , jadi kami lanjutkan kembali memasuki hutan belantara, dan disini kami semua perdana atau pertama kali mendaki Gunung Talamau , kami belum mengerti jalur-jalurnya hanya tetapi disini petunjuk arah terlihat dengan jelas ditambah dengan tanda-tanda tali yang ada diranting pepohonan, kami melewati kebun petani yang habis panen, sekitar 1 jam perjalanan waktu sudah menunjukkan pukul 18.00, sore pun berganti dengan senja, kami mempercepat langkah karena pesan dari pemudah di desa, "jangan sampai melanjutkan perjalanan di pertengahan malam, kalau bisa berhenti dan dirikan tenda dahulu, baru lanjut keesokan harinya " menggingat pesan itu kami berniat jika telah sampai di camp ke 2 Rindu Alam kami akan mendirikan tenda dan beristirahat disana, malam sudah mulai datang persiapan Handlamp ternyata ada cuma ada dua (saya dan putra) rekan yang lain menggunakan senter HP masing -masing , tidak lama kemudian pukul 20.30 malam, kami sampai juga di camp ke 2 Rindu Alam, kami mendirikan tenda dan tidur untuk persiapan hari selanjutnya.....zzzzzz
ceritanya bersambung ya, lanjut ke artikel ke sebelah heheh... terimakasih,
Taalang atau talamau uda.. ado kato2 talang tadi nampak heheh
BalasHapusBili bisa ka talamau wak lik bg
BalasHapus