Artikel ini merupakan sambungan dari artikel sebelumnya ya, jika belum baca dari awal silahkan mampir dulu, Kisah Mistis di Gunung Talamau.
oke , setelah sebelumnya saya dan rekan-rekan menginap di camp ke 2 (Rindu Alam), keesokan harinya kami bersiap-siap melanjutkan ke camp ke 3 (Paninjauan) , dilihat dari peta yang saya poto sebelumnya jaraknya sekitar 5 KM,.
kami melanjutkan perjalanan kembali, melewati hujan belantara, pohon yang tinggi-tinggi alhamdulillah cuaca pagi cukup cerah, keadaan hutan sangat alami, belum ada saya dan rekan-rekan menemukan tumpukan sampah, dan tidak ada juga saya berpapasan dengan pendaki yang lain, perjalanan hampir 2 jam , kami melewati jalan yang cukup terang mendengar suara percikan air terjun, singkat cerita cuaca menjadi mendung hujan rintik-rintik pun turun dan semakin deras, kami berhenti sejenak untuk memakai jas hujan, dan saat itu juga menunjukkan jam 12 siang, kami beristirahat sebentar sampai menunggu sedikit reda, setelah jam 13.00 kami melanjutkan kembali perjalanan dalam keadaan basah dan masih sedikit hujan, keadaan hutan menjadi lembab dan tekstur tanah menjadi licin, tak bisa dihindari bahwa akan menempelnya hewan yang menyerupai lintah pada bagian kaki,tangan maupun wajah kita, peristiwa ini mungkin sudah lumrah bagi para pendaki, berikut penampakan dalam hutan menuju camp ke 3.
sudah sekitar 2 jam perjalanan kami bertemu dengan yang sebuah tempat yang cukup luas, ditempat ini sepertinya dulu ada sebuah gubuk, tapi sekarang sudah robah hanya tinggal atap dan beberapa tiang penopangnya saja, perkiraan kami mungkin ini yang namanya Camp Paninjauan, ya tanpa pikir panjang karena kami sudah kelelahan dan persedian air sudah menipis, kami berhenti lalu beristirahat untuk maka, tidak lama kami lagi sedang masak memasak datang 1 kelompok pendaki yang berjumlah 4 orang pria (saya lupa dari mana asalnya) singkat cerita kami berbincang-bincang , dan kelompok tersebut sebelumnya sudah pernah mendaki Gunung Talamau, jadi gak heran bagi kami bahwa kelompok tersebut bermalam di Camp Harimau Campo dan hari ini sekarang sudah sampai di Camp Rindu Alam, hmmmm saat berbincang-bincang kami memperhatikan 2 ekor burung warna biru sangat cantik, terbangnya pun tidak jauh dari tempat kami beristirahat, informasi dari 4 pria tangguh tadi hahaha bahwa "burung itu penunjuk jalan bagi para pendaki yang tersesat, jika ada pendaki yang salah jalan atau tidak sesuai arah jalur pendakian maka burung tersebut akan menggeluarkan kicauannya secara terus-menerus" setelah selesai berbincang-bincang dan lelah 4 pria tangguh tersebut hilang, maka mereka melanjutkan perjalanannya terlebih dahulu, kami pun melanjutkan makan siang dulu hehehe
Sekitar jam 16.00 atau 4 sore, kami sudah selesai makan dan melanjutkan perjalanan kembali menuju ke Camp Rajawali, menggingat pesan dari pemuda desa, kami mempercepat langkah agar tidak larut malam sampai di Camp Rajawali ,untuk perjalan menuju Camp Rajawali track perjalannya lumayan berat sehingga kami semua bertemu dengan malam kembali, kami terus berjalan sampai menuju di Camp Rajawali untuk beristirahat, jam sudah menunjukkan pukul 19.00 atau 7 malam, tidak lama berselang waktu kami menemukan tenda yang diterangi oleh lampu, alhamdulillah kami sudah sampai di Camp Rajawali, dan tenda tersebut ternyata punya 4 pria tangguh tadi. Singkat cerita saya dan rekan saya berbagi tugas, ada mendirikan tenda,ada yang mencari air, ada yang mencari jaket dan berganti pakaian , karena sebelumnya kami kehujanan dan kedinginan. Setelah tenda berdiri, semua rekan-rekan mempersiapkan untuk makan malam, singkat cerita setelah makan malam selesai kami, semua istirahat dan tidur untuk besok akan berangkat menuju puncak Gunung Talamau zzzzz
Keesokan hari nya , kami bersiap-siap menuju puncak pukul 08.00, jarak dari Camp Rajawali ke Puncak sekitar 100 meter, lumayan dekat tepai tanjakannya agak curam, jadi kita harus berhati-hati, saat setelah 30 menit, kita bertemu Telaga keci, selanjut nya Telaga yang cukup besar, di pinggiran Telaga tersbut ternyata ada tenda pendaki yang berasal dari Padang juga, dengan jumlah sekitar 6 orang , dari telaga tersebut puncak Gunung Talamau sudah semakin dekat, silahkan lihat penampakannya
sebelah kiri ujung (putra), Hari, Ade, Tia, Tori,Dina,Bayu dan Saya (jaket Pink)
yang dibelakang merupakan puncak Gunung Talang, yang bisa ditempuh sekitar 45 menit sampai 1 Jam, akhirnya jam 10.00 kami sampai di Puncak Gunung Talamu, diatas puncak kami menemukan Kubah Mesjid yang dimana saya mendapatkan informasi dulu, warga kampung desa mengadakan suatu acara besar mendaki ke Gunung Talamau dan melakukan solat berjamaan di atas sana, dan saya denger juga rombongan tersebut sekitar 60 orang , membawa kompor gas 3 ke atas, hehehe lanjut cerita lagi, tidak lama berada di puncak sekitar 1 jam , berikut penampakannya
Setelah melihat beberapa Telaga dari atas puncak, kami memutuskan untuk kembali ke Camp Rajawali dan meneruskan untuk turun sampai ke posko 1 Camp Harimau Campo, setelah 1 jam menuruni puncak kami sampai di camp Rajawali, kami makan dulu setelah itu beres-beres dan membongkar tenda untuk siap turun pukul 2 siang nanti, setelah semua beres kami berdoa dan waktu menunjukkan pukul 2 siang, menurut peta 7 jam perjalanan nonstop akan sampai ke posko 1, dan informasi tersebut disepeakati oleh 6 rekan yang lainnya bahwa perkiraan untuk sampai sekitar pukul 9 malam dan beristirahat di Harimau Campo , dan itu ditambah lagi dengan dasar pemikiran bagi para pendaki bahwa "Jika mendaki 16 jam , maka untuk menurun bisa 8 jam" pernyataan ini yang saya kurang setuju terhadap 6 rekan yang lainnya, tetapi saya tidak ingin berdebat lebih baik kita jalani aja, mumpung lagi semangat-semangatnya , satu lagi kendala kami saat turun rekan kami ade kakinya di gigit lintah sehingga dia berjalan agak terpincang-pincang.
Kami menuruni gunung secara perlahan dan berhenti ketika ada lintah yang mulai menempel, karena semalam hujan dan jalan sedikit basah sekaligus lembab maka lintah tersebut banyak menempel di dedaunan pohon, singkat cerita perjalanan sudah 4 jam dan sudah melewati camp Paninjauan, waktu sudah menunjukkan pukul 18.00 atau 6 sore, menurut perkiraan saya dalam hari jika menuju posko 1 atau camp Harimau Campo maka akan membutuh kan waktu sekitar 6 atau 7 jam, karena kita harus melewati camp Rindu Alam atau orang kampung menyebutkan saribubunyian terlebih dahulu, karena semua rekan terfokus untuk segera pulang dan cepat-cepat menuju posko 1 di Harimau Campo ,
Suasana Mistis mulia disini !!!
perjalanan dilanjutkan kembali tanpa beristirahat dahulu di Camp Paninjauan, malam kembali datang rekan-rekan mulai letih,lesu dan sedikit gak fokus, diantaranya posisi bagian depan Tori dan Tia (penerangan hanya menggunakan senter dari HP, sekali - kali dipereingati dari jauh agar jalanya tidak terlalu cepat dan memperhatikan jarajnya dengan ade), dan ade jaraknya lumayan jauh dari Tori dan Tia, ade yang berada pada posisi ke 3 (jalan cukup pelan karena kakinya sudah mulai kram karena luka akibat lintah kemaren), selanjutnya diiringi oleh Dina ke 4 (tanpa sepengetahuan kami semua , kecuali putra, dina sudah berbicara saya putra bahwa, dina sedang kedatangan tamu saat pendakian kemaren "informasi ini masih ditutupi putra dan dina sampai akhirnya diberitahu ketika setelah sampai di rumah Bayu" dan saya ke 5 (saya menggunakan handlamp), rekan saya Hari ke 6 (dia dibelakang saya hanya diam, dia tidak menggunakan senter, dan bahkan juga tidak menegur saya jikalau penerangan untuk dia tidak ada, dia hanya diam dan meraba-raba jalan) sambil sekali-kali saya mengingatkan ke dia bahwa jangan diam dan berbicara jika kamu tidak bisa melihat jalan, selanjutnya bayu di posisi ke 7, dan paling belakang ada putra posisi ke 9 ( karena putra paling belakang disini putra berinisatif menghitung rekan-rekan yang didepannya , dia berhitung dari posisi awal Tori no 1, selanjutnya dan selanjutnya sampai di posisi bayu di menghitung yg ke 8, dan pada posisi putra sendiri dia menghitung 9, "informasi ini masih ditutupi putra sampai saat di Rindu Alam dia berniat menceritakannya kepada kami semua dipagi harinya tetapi dia mencoba menahannya dan akan bercerita setelah sampai di rumah Bayu "
Malam semakin larut, saya sepintas tidak bisa melihat jam lagi, rekan-rekan yang lain terus berjalan entah sampai kapan, sesekali berhenti untuk mencabut lintah yang menempel di kulit, masih daalam posisi yang sama seperti sebelumnya, tidak lama lanjut perjalanan, sesekali melintasi pohon tumbang ukuran besar, yang bisa melintasi pohon itu dengan cara diduduki atau diinjak, semua berjalan mulai pelan dan berdekatan , si ade masih kuat dengan kaki lukanya dan masih bisa berjalan , saat kejadiaan itu si ade " dalam selintas bayangan didepannya dia melihat sosok putih yang melintas "informasi ini masih ditutupi ade sampai akhirnya diberitahu ketika setelah sampai di rumah Bayu" ade tepat berjalan dan rekan yang lain berjalan dengan melintasi seperti pohon besar yang sama dengan sebelumnya " semua rekan-rekan ternyata berpikir yang sama , ternyata sudah 2 kali melewati jalan yang sama dan melintasi pohon besar tersebut "informasi ini masih ditutupi seluruh rekan-rekan saat kejadiaan tersebut sampai akhirnya diberitahu ketika setelah sampai di rumah Bayu" semua rekan mulai gelisah kenapa lama sekali sampai ke Rindu Alam, kok terasa jauh? ujur rekan-rekan yang penasaran, akhirnya semua harus berpikir positif selalu, jangan berkhayal , mungkin sedikit lagi kita akan sampai, ujar salah satu rekan. Tidak lama setelah berbincang dan beristirahat , akhirnya bertemu lah tempat Camp Rindu Alam sekitar jam 10 malam, dan memutuskan untuk mendirikan tenda disini sampai besok pagi, karena kesenangan hati susah payah menuju tempat ini, dan disetiap perjalanan lintah menempel di bagian tubuh rekan-rekan saya, bahkan di dalam sepatu pun, lintah tersebut bisa masuk dan sudah menghisap darah, singkat cerita kami berkumpul disudut titik sebelum mendirikan tenda, untuk menggeluarkan lintah dari sepatu,kaus kaki lalu mengumpulkannya di tanah tanpa henti putra membunuh lintah tersebut dengan pisau , dengan sedikit kata kasar yang keluar karena sakitnya digigit lintah . Tidak lama kemudian Putra mendirikan tenda dengan semangantnya dan yang lain membuat kopi dan Saya beserta Hari menggambil air ke bawah di tepi sungai, yang mana sebelumnya Hari berniat menggambil sendiri ke bawah, tetapi putra menegurnya dan meminta saya untuk menemani Hari, akhirnya kami kebawah berdua, setelah tenda 2 buah sudah berdiri kokoh, saya mendekati rekan lain yang membuat kopi, saya sambil duduk melihat ada bayangan putih berdiri di belakang rekan-rekan saya yang sedang minum kopi ,"informasi ini masih saya ditutupi saat kejadiaan tersebut sampai akhirnya diberitahu ketika setelah sampai di rumah Bayu" saya memutuskan untuk tidur , lalu Putra didalam tenda badannya kedinginan,dia pusing, dan tidur , rekan yang lain membuatkan untuk putra Air Panas tetapi saat diberikan ke Putra, putra tidak merasakan panas sedikit pun, akhirnya kami tidur dalam Tenda 1 berisi Saya, Hari, Ade dan Putra , untuk Tenda 2 berisi Dina, Tia, Tori dan Bayu, saat malam hari semua sudah tidur, Saya sambil tidur berbicara bahasa mandarin, dan si Hari sambil tidur berbicara bahasa arab, itu semua ade yang mendengarnya waktu itu ade tidur disebelah kami dalam satu tenda, dan ade pun meneggur kami untuk diam , kami pun tidak sadar waktu berbicara dan tidak sadar juga saat ade menegur"informasi ini ade menutupi dari rekan-rekan lainya sampai akhirnya diberitahu ketika setelah sampai di rumah Bayu" . tidak lama kemudian tenda sebelah Dina.Tia,Tori dan Bayu pada malam harinya mendengar suara-suara dibelakang tenda seperti orang berjalan, dan cahaya putih . "informasi ini masih ditutupi dari rekan-rekan lainya sampai akhirnya diberitahu ketika setelah sampai di rumah Bayu"
Pagi hari datang, kami bersiap-siap untuk berangkat menuju ke Posko 1 dan pulang sampai ke Padang, setelah sarapan pagi , berkemas-kemas membawa semua sampah konsumsi kembali kebawah tanpa ada yang tersisa, waktu menunjukkan pukul 09.00, kami berdoa dan perjalanan dilanjutkan, singkat cerita 2 jam kami sampai di Camp Harimau Campo, istirahat sebentar dan lanjutlagi untuk sampai ke Desa Pinaga, setelah 1 jam berjalan kami menuruni bukit curam, ladang sawit dan melewati aliran sungai, sampai di aliran sungai kami semua melakukan bersih-bersih badan dan pakaian, setelah itu kami melanjutkan kembali perjalanan sampai ke Desa Pinaga dan beristirahat di warung warga setempat sambil menunggu mobil jemputan datang, waktu itu menunjukan pukul 2 siang, tidak lama kemudian mobil jemputan datang, akhirnya kami bercerita-cerita di ruangan tempat kami menitipkan motor, disitu sudah ada beberapa pemuda yang menyambut kami , ternyata hal yang kami alami disana ternyata itu udah biasa terjadi jika para pendaki salah berbuat/salah berucap,sebelumnya ada cerita bahwa orang kampung disana akan pergi keladang 2 orang, ladangnya berada dikaki Gunung Talamau, tidak tau kenapa 2 orang pemuda kampung ini berkata-kata kasar selama di hutan, setelah itu 2 orang pemuda ini dikabarkan hilang dan tidak bisa pulang kekampung, akhirnya para pemuda-pemuda kampung lainya ikut membantu dan mencari korban yang hilang ini, akhirnya ketemu. hmm singkat cerita kami berpisah dan menyampaikan salam terimakasih atas semuanya, kami akan melanjutkan perjalanan ke rumah Bayu sekitar 2 atau 3 jam perjalanan dengan motor.
sekitar pukul 19.00 atau jam 7 malam akhirnya sampai di rumah Bayu, kami semua beristirahat dan bercerita-cerita tentang apa yang kami alami , lalu saya bertanya sosok putih yang berdiri di belakang rekan saya, " itu merupakan sosok dari Inyiak Imam Bonjol atau biasa dikenal pahlawan Tuanku Imam Bonjol, itu menurut cerita-cerita orang kampung dahulu " ujar Ayahnya Bayu , tidak lama kemudian setelah makan malam, Hari mendapat telpon dan SMS yang beruntun, ternyata ada berita duka dari Nenek Hari, yang berulang kerahmatullah di pagi hari saat akan turun dari Gunung Talamau, dan Hari juga menyampaikan tanda heranya, padahal waktu mendaki batrai HP nya , kosong atau HP keadaan mati, tetapi ketika paginya HP Hari hidup dia hanya mendengar bunyi nya, karena dia menggira itu hanya hayalan, dia menghiraukannya. Singkat cerita malam itu juga kita langsung menuju ke Kota Padang, karena Nenek Hari akan di makamkan esok hari, jadi tanpa pikir panjang tanpa menunda-nunda waktu yang awalnya berencana besok akan balik ke Padang, akhirnya jadwal tersebut berubah malam itu juga, semua rekan-rekan mengendari motornya dengan cepat dan secepatnya , malam itu menunjukkan jam 9 , tidak ada berhenti-henti di jalan atau diwarung, jikalau ada berhenti itu hanya untuk mengisi bahan bakar, tanpa waktu yang lama 3 jam kami semua memasuki wilayah Kota Pariaman, dimana di perbatasan kota Pariaman ada rel kereta api yang melintasi jalan raya, karena kami semua terburu-buru maka rel tersebut tidak sempat kami hindarkan dengan kelajuan yang cepat, maka 4 motor kami ber iringan jumping tinggi, untungnya lagi semua masih stabil dan bisa mengendalikan motornya masing2..
Tidak lama kemudian kami memasuki batas kota Padang di Tabing, cuaca mulai huajn reda sedikit, saya yang mengendarai motor tepat posisi di belakang motor putra, saya perhatikan laju motor putra semakin lama semakin ke tepi jalan, saya melihat kondisi putra ternyata sudah mengantuk, maka saya meminta putra untuk berhenti dahulu dan beristirahat sebentar lalu melanjutkan perjalalan dengan posisi putra setelah itu di boncengi sama Dina, jam menunjukkan pukul 01.00 malam, perut mulai lapar kami beristirahat kembali dan makan roti bakar sebentar, selanjutnya kami melanjutkan perjalanan sekitar 30 menit lagi, sampai ke tempat kos masing-masing dan beristirahat.
Alhamdulillah kami semua selamat Pergi Pulang, hmm terimakasih ya jika membaca cerita saya sampai akhir, semoga reka-rekan bisa menggambil manfaat dari cerita dan pengalaman saya ini..
sampai jumpa....
Mantap
BalasHapus